Kultum #5. Zuhud Dunia
Senin, 27 April 2020, (4 Ramadhan 1441 H)
Assalamualaikum wr wb.
Pada malam ke ini kita bicarakan zuhud dunia.
Bagaimana seharuskan kita memosisikan diri di dunia? Rasul, hadist Bukhori memaknai bahwa kita seolah seperti orang asing, dan seperti seorang musafir.
Orang yang hidup di dunia sebagaimana orang asing yang tidak memiliki tepat tinggal. Orang asing ketika tinggal pun tidak akan menetap dan akan selalu ingat untuk kembali ke tempat asalnya. Jadi tidak akan sangat mencintai tempat asingnya itu.
Lebih dari itu hidup ini sebagaimana orang yang dalam perjalanan jauh. Sepanjang perjalanan banyak sekali rintangan, begal, perampok, lembah, bukit, gunung bahkan lautan yang merintangi. Dengan demikian tidak akan berfikir untuk tinggal meskipun sejenak.
Ibnu Umr mengatakan “jika engkau ada di sore hari jangan menunggu pagi, bergeraklah. Sebagaimana sabda Rasul “teruslah engkau berjalan dan jangan futur. Sesungguhnya jika engkau lemah dan lalai maka engkau akan berhenti di tengah jalan dan tidak akan sampai ke tujuan serta binasa di lembah-lembah itu.
Sikap zuhud dunia adalah hanya mengambil harta secukupnya saja tidak usah berlebih-lebih. Secukupnya sebagaimana seorang musafir sekedar cukup untukmengantarkan sampai kepada tujuannya. Jadi tidak mengagungkan dunia.
Sikap qana’ah yakni menerima bagian harta dunia secukupnya saja untuk berbekal hidup (tidak lebih).
Jadi hendaknya setiap muslim selalu ingt pesan Nabi yakni selalu merasa asing di dunia, tidak terlalu mencintai dunia sehingga enggan melepaskannya. Di dunia hanyala numpang lewat untuk tujuan akhir di akhirat. Sumber: (Media Umat, 2020).
Subhanakallahuma wabihamdika, ashadu alla illaha illa anta, astaghfiruka wa atubu ilaik…
Wassalamu alaikum wr wb.
One Response
[…] Baca juga: Zuhud Dunia […]