Bogor, Indonesia
+6281324381679
gamingessa@gmail.com; gamin@gamin.id

Berbagai Sumber Belajar di KHDTK Tabo-Tabo

The Learners Corner

Berbagai Sumber Belajar di KHDTK Tabo-Tabo

Sebagai suatu kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK), KHDTK Tabo-Tabo sudah tentu memiliki obyek-obyek yang menjadi sumber belajar. Yang dimaksud sumber belajar adalah obyek-obyek yang menjadi perhatian khusus untuk belajar atau dikemas sebagai suatu plot demonstrasi. Meskipun demikian sebenarnya semua wilayah di KHDTK Tabo-Tabo adalah sumber belajar.

Bagi rekan yang perlu menyimak apa dan dimana KHDTK, dapat mengakses tautan: Ayo ke KHDTK Tabo-Tabo, atau bisa juga kunjungi: KHDTK Diklat Kehutanan Tabo-Tabo.

Sumber belajar yang ada di KHDTK Tabo-Tabo ini dideskripsikan secara berurutan sesuai lokasi ditemukannya jika perjalanan dimulai dari gerbang masuk KHDTK Tabo-Tabo. Pada artikel kali ini disajikan 13 obyek sumber belajar. Beberapa sumber belajar tersebut biasa disebut demonstration plot (Demplot). Demplot-demplot diuraikan berikut ini.

1.Demplot Uji Coba Jati 6 Asal dan Tanaman Endemik Eboni

Beberapa puluh meter setelah masuk gerbang masuk KHDTK ditemui plot demonstrasi (Demplot) untuk tanaman Jati, di sebelah kiri, dan Demplot tanaman Eboni sebagai jenis endemik. Demplot ini dikelola atas kerjasama KHDTK-SMKK dan Balai Perbenihan Tanaman Hutan.

2.Demplot Persemaian Permanen

Setelah perjalanan dari gerbang masuk mencapai antara 100 hingga 200 meter akan ditemui Demplot Persemaian Permanen di sebelah kiri. Pada persemaian ini tersedia bangunan dan instalasi pendukung persemaian. Bangunan utama persememaian berupa bedengan dengan perlengkapan naungan nampak tertata disini. Pagar keliling dan pintu gerbang terkunci dibangun untuk mengisolasi intalasi demplot dari gangguan ternak.

Persemaian

3.Demplot Perlindungan Hutan: Menara Pemantau Kebakaran Hutan dan Lahan

Sekitar 500 meter perjalanan dari gerbang masuk KHDTK ditemui petunjuk arah ke Menara Pemantau Kebakaran. Menara ini dibangun pada bukit yang relatif tinggai sehingga dapat memantau titik api pada sebagian besar wilayah KHDTK Tabo-Tabo. Konstruksi bangunan menara berbahan besi dengan tinggi setidaknya 25 meter. Menara ini memiliki empat level dimana level 1 adalah lantai dasar, level 2, level 3, dan level 4 adalah level tertinggi. Pada setiap level terdapat lantai berupa anyaman besi cor berisi ukuran setidaknya 12 milimeter. Pada level tertinggi hanya diperkenankan disinggahi 4 (empat) orang pada waktu bersamaan. Sementara level lainnya adalah tempat istirahat ketika naik maupun turun menuju dan dari level tertinggi. Simak juga bahwa menara ini sebagai Wisata Signal dalam video ini:

Menara Pemantau Kebakaran, Ada Signal Internet

4.Demplot Stasiun Pengamat Arus Sungai

Demplot Stasiun Pengamat Arus Sungai (SPAS) terletak di sungai antara Mess dan Musholla. Pada SPAS ini terdapat instalasi pengamatan arus dan sedimentasi. Bangunan berdinding dan berlantai beton di buat pada kanan, kiri, dan bagian bawah badan sungai dengan ukuran tertentu. Suatu meteran ukuran ketinggian permukaan air sungai dipasang permanen pada satu sisinya. Bangunan kecil tempat kontrol permukaan air dibangun pada sisi bangunan di badan sungai. Seperangkat peralatan ada di dalamnya. Sementara di atas bangunan kontrol terlihat tabung pengamatan curah hujan.

5.Tempat Uji Kompetensi SMK Kehutanan

Pada KHDTK Tabo-Tabo ini juga terdapat tempat uji kompetensi (TUK) Siswa SMK Kehutanan untuk skema Teknik Inventarisasi dan Pemetaan Hutan (TIPH) serta skema Teknik Konservasi Sumber Daya Hutan (TKSDH). Tempat uji ini sifatnya sewaktu, yakni dibuat ketika akan dilakukan pelaksanaan uji kompetensi. Upaya untuk menjadikan tempat uji kompetensi ini menjadi intalasi tempat uji kompetensi yang permanen tengah dalam perencanaan. Pengelolaan TUK ini dilakukan bersama antara Balai Diklat LHK Makassar dengan SMK Kehutanan Negeri Makassar.

6.Demplot Produksi Gula Semut

Diantara TUK skema TKSDH dan TUK Skema TIPH ditemui Rumah Produksi Gula Semut. Pada rumah produksi ini tersedia peralatan pengolahan gula. Peralatan dimaksud terdiri atas tungku, wajan, loyang, oven, mesin pengaduk, dan mesin press kemasan. Rumah produksi adalah merupakan bagian dari rangkaian produksi gula semut. Pohon aren yang tersebar di kawasan KHDTK merupakan sumber bahan baku. Petugas pengelola yang menguasai proses produksi merupakan tenaga kediklatan. Masyarakat sekitar KHDTK yang memanfaatkan nira aren untuk gula merupakan mitra kerja. Pihak pemerintah Desa dan Pemeritah Kecamatan serta Dinas terkait merupakan para pihak yang potensial untuk menjalin kerjasama. Kerjasama kemitraan antara pengelola KHDTK dengan masyarakat perlu digarap dengan baik sehingga saling menguntungkan. Lebih lengkap simak video: Mengenal Aren dan Produksi Gula Semut KHDTK Tabo-Tabo.

Video Mengenal Aren dan Produksi Gula Semut KHDTK Tabo-Tabo

7.Demplot Pemasaran Produk (Product Galery)

Produksi masyarakat mitra kerja berupa gula semut, sapu lidi dari daun aren, madu hutan, serta produk lainnya dijajakan pada galery produk yang tersedia tidak jauh dari rumah produksi gula semut. Pada galery ini pengunjung dapat memperolehnya langsung dari tempat produksi. Pengelolaan galery merupakan kerjasama KHDTK dengan masyarakat sekitar KHDTK Tabo-Tabo.

Demplot Pemasaran Produk (Product Galery)

8.Mini Park (Demplot Pendidikan Lingkungan Usia Dini)

Taman kecil yang ada di depan Galery Produk dan di samping Rumah Produksi Gula Semut merupakan tempat bermain dan berbagai aktivitas generasi muda lingkungan. Taman ini dibangun dengan tujuan bukan sekedar tempat bermain, namun tempat bermain khususnya bagi pendidikan anak-anak usia dini dalam mengenal lingkungan. Melalui taman ini diharapkan para generasi muda sejak dini telah dikenalkan manfaat hutan untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Perlengkapan mulai tempat cuci tangan, tempat bermain, tempat duduk, saung pertemuan, juga disediakan disini. Suasana asri dihiasi rindangnya pepohonan, gemericik air sungai yang mengalir, serta sesekali sekawanan kera hitam (Macaca nigra) melintas pada tajuk pepohonan di atas taman.

9.Demplot Hutan Kenangan

Pad demplot hutan kenangan ini tertanam pohon endemi yakni jenis Eboni (Diospyros celebica), serta jenis-jenis tanaman multiguna atau multi purposes tree species (MPTS) berupa buah-buahan. Dinamakan demplot kenangan karena tanaman pada demplot ini ditanam oleh para pejabat yang berkunjung ke KHDTK Tabo-Tabo. Tercatat ada nama Kepala Badan Penyuluhan da Pengembangan SDM Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sekretaris Badan, Kepala Pusat Diklat SDM LHK telah menanam pada demplot ini.

Demplot Hutan Kenangan

10.Demplot Penangkaran Satwa Dilindungi

Penangakaran rusa timur (Cervus timorensis) merupakan model pembelajaran pemeliharaan satwa yang dilindungi. Proses pemeliharaan dan pengembangbiakan rusa dilakukan di sini. Dengan mengembangbiakkan satwa dari jenis dilindungi, maka pada keturunan ke sekian rusa hasil penangkaran dapat diperjual belikan atau dikonsumsi. Dengan pelibatan masyarakat dalam mengembangbiakkan satwa dilindungi ini maka hasrat untuk memburu satwa di lindungi di alam liar akan dapat dikurangi. Demplot ini dikelola bersama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA Makassar).

Demplot Penangkaran Rusa

11.Jalur Tracking Pendidikan Lingkungan

Jalur tracking ini tersedia untuk berwisata alam dengan berjalan kaki pada jalur yang telah disediakan. Jalur yang ada memilki bentang sepanjang 998 meter atau hampir 1 (satu) kilometer. Sepanjang track akan ditemui pemandangan alam mulai sungai, bukit, hutan, tanaman aren sebagai pohon bahan baku gula semut, praktek pemanfaatan lahan oleh masyarakat yang bekerjasama dengan KHDTK Tabo-Tabo dan berbagai obyek alam lainnya.

12.Dempot Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Kawasan (Bumi Perkemahan dan Pemanfaatan Lahan Oleh Masyarakat Lokal)

Terdapat bumi perkemahan yang terletak hampir di ujung jalur tracking, yakni dekat dengan air terjun Tinjo Bali. Bumi pekemahan ini umumnya diminati petualang pada bulan-bulan kering antara Mei hingga Oktober. Oleh karena itu letaknya didekat sumber air dekat air terjun.

Terdapat suatu keunikan berupa sinergitas pemanfaatan ruang dan waktu pada lokasi bumi perkemahan ini. Pada musim basah, yakni antara bulan November hingga April, lahan dimanfaatkan oleh warga masyarakat lokal untuk menanam tanaman padi semusim. Sedangkan pada musim kemarau, bulan Mei hingga Oktober lahan dimanfaatkan warga untuk berkemah Demikian menurut Pak Kacong, salah seorang warga yang memanfaatkan lahan untuk tanaman padi.

Demplot Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Kawasan

Lahan yang dimanfaatkan warga untuk bercocok tanam padi semusim mencapai luas sekitar 11 hektar. Menurut Ardi, tokoh pemuda Desa Tabo-Tabo, warga masyarakat lokal telah memanfaatkan lahan ini sejak tahun 1976, sebelum penetapan kawasan menjadi KHDTK pada tahun 1986.

Kesepakatan antara warga masyarakat lokal dan pengelola KHDTK dilakukan demi pengelolaan pemanfaatan lahan untuk tanaman semusim ini. Menurut Kepala Seksi Sarana dan Evaluasi Diklat Balai DIklat LHK Makassar, Endang Siswanto, S.Hut.T., kesepakatannya adalah : 1) Pihak KHDTK tidak akan mengganggu keberadaan dan aktivitas warga masyarakat lokal dalam memanfaatkan lahan untuk bercocok tanam. 2) Pihak warga masyarakat lokal yang memanfaatkan lahan untuk tanaman semusim tidak boleh menambah luas dan bekerjasama menjaga hutan dan sumber air. 3) Pihak warga masyarakat lokal bersedia menanam dan memelihara tanaman multi guna (MPTS) disekeliling lahan yang dimanfaatkan, dan pihak KHDTK menyediakan bibit tanaman MPTS. Selama ini kesepakatan ini dipegang teguh dengan baik sehingga antara masyarakat lokal dan pengelola KHDTK dapat bekerjasama secara harmonis.

13.Demplot Wisata Alam Air Terjun

Obyek yang paling banyak diminati pengunjung, terutama kalangan remaja, adalah air terjun Tinjo Bali. Air terjun ini terletak pada lereng bukit berjarak 690 meter dari Pusat Informasi. Air terjun ini melimpah airnya pada bulan-bulan basah, namun mengecil pada bulan kering. Meskipun kering pada bulan kering, namun mata air yang keluar dari lokasi air terjun ini masih mencukupi kebutuhan air harian warga pengelola KHDTK dan warga masyarakat lokal yang memanfaatkan lahan. Saat ini pengunjung air terjun belum dikenakan tarif bea masuk. Namun pendataan pengunjung selalu dilakukan pengelola, khususnya pada hari Sabtu dan Minggu. Pendataan ini dimaksudkan untuk memantau keberadaan pengunjung dan mengendalikan pergerakan pengunjung di lokasi KHDTK. Video ini dapat membawa imajinasi anda ke air terjun Tinjo Bali.

Demplot Wisata Alam: Air Terjun Tinjo Bali

Sahabat, itulah sebagian sumber belajar yang ada di KHDTK Tabo-Tabo. Selain fasilitas pendukung, sumber belajar ini adalah komponen utama KHDTK Tabo-Tabo.

Simak juga: Fasilitas KHDTK Tabo-Tabo

Semoga bermanfaat.

Sumber:

  • Ardi. (2021, April 4). Pemanfaatan Lahan KHDTK Oleh Warga Masyarakat Lokal. (Gamin, Pewawancara).
  • Kacong. (2021, Maret 31). Pemanfaatan Bumi Perkemahan dan Tanaman Semusim. (Gamin, Pewawancara).
  • Siswanto, E. (2021, April 4). Sarana Prasarana KHDTK. (Gamin, Pewawancara)

 

One Response

  1. […] Baca juga: Berbagai Sumber Belajar di KHDTK Tabo-Tabo […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *