Kultum-15. Menghadirkan Khusuk dalam Shalat-Ustadz Dodi Nurhadi
Bismillah
Assalamhalilum warrahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillhirobbul alamiin
HadirinĀ
Semoga setiap shalat kita bisa khusuk tidak asal.
Setiap imam berkewajiban utk mengingatkan “shallu shuhu fahum”
Khusuk memiliki arti tunduk tenang dan merendahkan diri. Definisi ulama, khusuk: ketenangan pikiran, hilang kesombongan. Mulai takbir, disitulah kekhusukan dimulai.
Bagaimana?
- Memahami bacaan shalat. Bukan hanya sekedar hafal. Bukan hanya faham dengan hati tapi juga dengan gerakan2 badan.
- Ketenangan. Rasakan kedamaian. Hamba sebagai mahluk dan Allah sebagai khalik.
Seorang sahabat anshar, Abbas bin Yasir sebagai contoh. Bagaimana Abbas khusuk dalam shalatnya.. Abbas bin Yasir dan Amr bin Yasir tangguh menjaga malam. Amar pertama giliran jaga. Sambil jaga Abas shalat dengan khusuk, sampai suatu saat beberapa panah bertahap menembus badannya. Karena khusuknya shalat, panah-panah itu tidak dihirukan oleh Abas. Sampai kesekian kalinya Abas mulai lemah dan dicabutlah panah itu. Darah menciprat kepada Amar yang tidur hingga terbangun. Amar bertanya kenapa tidak engkau bangunkan saya ketika panah mulai mengena? Abas berkata bahwa dia tidak ingin memutus bacaan shalatnya.
Demikian Abas memberikan contoh kepada kita bagaimana beliau tetap menjaga kekhusukan shalat meski panah menembusnya. Kunci khusuk adalah istiqamah, persembahkan hati hanya kepada Allah.
Insnya Allah kita dapat menjaga kekhusukan shalat.
Demikian,
Alhamdulillahi robbul alamin
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh