Bogor, Indonesia
+6281324381679
gamingessa@gmail.com; gamin@gamin.id

Memperbaiki Diri dan Meneladani Perilaku Nabi Muhammad SAW

The Learners Corner

Memperbaiki Diri dan Meneladani Perilaku Nabi Muhammad SAW

Bogor, Ahad 23 Oktober 2022

Umat muslim dunia pada bulan-bulan ini semarak menggelar berbagai agenda dalam memeringati kelahiran Baginda Rasulullah SAW. Tak ketiinggalan warga muslim di perumahan Alam Tirta Lestari, desa Pagelaran, kecamatan Ciomas, kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ahad, 23 Oktober 2022 ini perhelatan maulud Nabi digelar di Masjid Al Ukhuwah. Berbagai acara di adakan untuk menyemarakkan peringatan hadirnya Sang Panutan kita Nabi Besar Muhammad SAW.

Pembacaan Sholawat yang dipimpin oleh Ustadzzah Dedeh mengawali acara pada jam 08.00 pagi itu.

Tim Sholawat Ibu-Ibu

Penampilan Tim Hadhroh KAIFA menyemarakkan maulid ini. Senandung Sholawat diagungkan hingga menghiasi seluruh suasana bathin jamaah.

Tim Hadhroh KAIFA

Penampilan ketiga dari dua kelompok Junior Muslim Muslimah. Kelompok anak yang pertama dengan polosnya anak-anak melafadzkan ayat ayat pendek. Kelompok anak yang kedua mendemonsttrasikan bacaan do’a-do’a keseharian. Kelompok anak yang ketiga melafadzkan surat-surat pendek dalam Al Qur’an.

Sambutan dari Ketua RW 14 Bapak Dede Firdaus mengapressiasi kegiatan di Masjid Al Ukhuwah yang sebagian besar warga RT 1, RT 2 dan RT 3 di RW 14 ini. Moment ini adalah mengingatkan kita untuk mencintai dan meneladani Rasul Muhammad SAW. Sambutan berikutnya oleh Ketua DKM-Ustadz Dodi Nurhadi. Pak Dodi mengucapkan terima kasih atas partisipasi aktif segenap panitia dan juga kelompok Ibu-ibu yang telah mencurahkan tenaga dan pikirannya dalam menyukseskan acara peringatan Maulud Nabi ini. Pak Dodi mengatakan tiada contoh yang paling sempurna selain yang diberikan oleh pribadi Nabi Allah Muhammad SAW.

Acara pokok adalah Tabligh Akbar Maulid yang diisi oleh Ustadz Didin Bahrudin, S.Pd.I. Beliau adalah guru kita yang berasal dari Kebun Pedes. Didin Bahrudin Al Kebun Pedesi adalah sebutan yang biasa beliau perkenalkan dibeberapa kesempatan termasuk para pendengar radio dimana beliau biasa berikan taushiah.

Raja Abrahah pada tahun gajah telah membangun ikon di kotanya. Bangunan tersebut dimaksudkan untuk menarik kedatangan pengunjung dari berbagai penjuru tempat. Kedatangan pengunjung diimpikan akan memberikan dampak ekonomi kepada negeri yang dipimpin raja Abrahah. Setelah sekian lama harapan kedatangan banyak orang tidak terwujud. Melalui tangan kanannya Abrahah mengutus sabab muasabab sepinya pengunjung. Kemudian dilaporkan bahwa ada bangunan berbentuk kotak kecil, tidak menarik, yang berada di kota Mekkah menjadi maghnet bagi sebagian besar manusia.

Abrahah kemudian memerintahkan pasukannya untuk menyerang dan menghancurkan Ka’bah. Apa yang terjadi? Pasukan gajahnya raja Abraham tidak mampu mengempur Ka’bah. Pasukan gajah kalah oleh burung Abablil pasukan utusan Allah yang membawa masing-masing 3 butir batu kerikil dan api yang menghancurkan pasukan Gajah nya raja Abrahah. Surat Al Fill dengan ayatnya menggambarkan itu.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِاَ

لَمۡ تَرَ كَيۡفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصۡحٰبِ الۡفِيۡلِؕ

Alam tara kaifa fa’ala rabbuka bi ashaabil fiil1. Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?Juz Amma’ (Juz ke-30)  tafsir ayat ke-1 

اَلَمۡ يَجۡعَلۡ كَيۡدَهُمۡ فِىۡ تَضۡلِيۡلٍۙ

Alam yaj’al kai dahum fii tad liil2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?Juz Amma’ (Juz ke-30)  tafsir ayat ke-2 

وَّاَرۡسَلَ عَلَيۡهِمۡ طَيۡرًا اَبَابِيۡلَۙ

Wa arsala ‘alaihim tairan abaabiil3. dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,Juz Amma’ (Juz ke-30)  tafsir ayat ke-3 

تَرۡمِيۡهِمۡ بِحِجَارَةٍ مِّنۡ سِجِّيۡلٍ

Tar miihim bi hi jaaratim min sij jiil4. yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar,Juz Amma’ (Juz ke-30)  tafsir ayat ke-4 

فَجَعَلَهُمۡ كَعَصۡفٍ مَّاۡكُوۡلٍ

Faja ‘alahum ka’asfim m’akuul5. sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

Ka’bah adalah bangunan mulia. Di tempat itu seorang utusan Allah dilahirkan. Beliau adalah Nabi Besar Muhammad SAW. Saking mulianya Nabi, Allah SWT pun memanggilnya dengan Nabiullah. Saking mulianya beliau, bahkan air ludahnya saja menjadi obat oleh umatnya. Seolah-olah tak pernah menyentuh tanah ludahnya Nabi.

Ketika perjalanan Rasulullah bersama Abubakar ke Madinah dalam rangka hijrah dan harus menginap di gua Tsur terceritakan bagaimana Abubakar memuliakan Nabi. Saat memasuki Gua Tsur, Abubakar mencegah Nabi untuk masuk duluan. Abubakar terlebih dahulu memeriksa dan mengamankan situasi. Lobang demi lobang diperiksa Abubakar. Patukan ular dihadapi oleh Abubakar demi menyelamatkan Rasulullah. Namun dengan ijin Allah patukan itu tidak membahayakan Abubakar.

Kemuliaan Nabi Muhammad SAW ditunjukkan oleh akhlaknya yang mulia. Akhak Nabi adalah Al Qur’an. Bukan sekali dua kali Nabi dihina, dilempar, bahkan diludahi oleh orang-orang yang membencinya. Kemuliaan akhlaknya ditunjukkan dengan tidak marahnya Beliau. Bahkan suatu saat salah seorang Yahudi yang pernah meludahi beliau jatuh sakit, Nabi serta merta malah datang mengunjungi si sakit ke rumahnya. Si Yahudi kemudian heran dan takjub dengan akhlak Nabi. Akhirnya si sakit tersebut bersyahadat mengikuti ajaran Rasulullah SAW.

Mengikuti kemuliaan akhlak Nabi menjadi pesan kepada kita semua dalam momentum Maulid ini. Ketika kita disakiti oleh orang lain, jangan segera membalas nya namun tetap sabar dan memaafkannya sebagaimana Nabi justru mengunjungi orang sakit yang pernah meludahinya. Tempelkan dan ikutilah teladan kemuliaan akhlak Nabi kita.

Simak video ceramah Ustadz Didin Bahrudin disini

Doa penutup dipimpin oleh Ustadz Arwadi. Acara diakhiri dengan pembagian bongsang. Ratusan bongsang disediakan oleh warga untuk dibagikan kepada hadirin dan warga yang membutuhkan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *