Kultum 7 Syarat Diterimanya Amal

Ust. Dodi Nurhadi
Bismillah, Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuuh
Alhamdulillahi robbul alamiin
Allahumashali waashali ala sayidina Muhammad wa’ala alihi wasabihi ajma’iin
Alhamdulillah kita masih diberikan nikmat sehat, iman, sehingga kita bisa menjalankan ibadah shaum, sahur, berbuka puasa, dan melaksanakan qiyamu ramadhan, shalat malam ini.
Surat An-Nahl Ayat 97
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
Syarat ramadhan dicatat sebagai amal baik berawal dari iman seseorang. Iman adalah percayanya seorang makhluk dengan ikhlas. Maka kemudian menjaga hubungan sang makhuk dengan Sang Khaliq.
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Man qoma romadhona iimaanan wahtisaban qhufro lahu maa taqoddama min dzambih
Artinya:
“Barangsiapa beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu,” (HR Bukhari dan Muslim).
(Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Arti Man Qama Romadhona Imanan Watisaban, Hadist Nabi Tentang Keutamaan Beribadah di Bulan Ramadhan, https://sumsel.tribunnews.com/2023/03/03/arti-man-qama-romadhona-imanan-watisaban-hadist-nabi-tentang-keutamaan-beribadah-di-bulan-ramadhan.
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani)
Iman itu adalah syarat pertama.
Maka jika kita melakkan perbuatan baik meskipun sebesar biji zaroh akan ada catatannya. Begitu juga dengan keburukan sekecil apapun akan ada catatannya pula.
Surat Ibrahim ayat 18:
مَثَلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ اَعْمَالُهُمْ كَرَمَادِ ِۨاشْتَدَّتْ بِهِ الرِّيْحُ فِيْ يَوْمٍ عَاصِفٍۗ لَا يَقْدِرُوْنَ مِمَّا كَسَبُوْا عَلٰى شَيْءٍ ۗذٰلِكَ هُوَ الضَّلٰلُ الْبَعِيْدُ
Perumpamaan orang yang ingkar kepada Tuhannya, perbuatan mereka seperti abu yang ditiup oleh angin keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak kuasa (mendatangkan manfaat) sama sekali dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh. (QS Ibrahim: 18).
Syarat kedua, Ikhlas
Ikhlas artinya menyandarkan hanya kepada Allah, tidak hanya modus. Keimanan kita hanya kepada Allah. Tidak ada hal yang paling utama pernyataan kita hanya kepada Allah.
Semoga kita semakin ikhlas, semakin kuat kadar keimanan kita kepada Allah.
سُبْحانَكَ اللَّهُمَّ وبِحَمْدِكَ أشْهَدُ أنْ لا إِلهَ إِلاَّ أنْتَ أسْتَغْفِرُكَ وأتُوبُ إِلَيْكَ
“Subhânakallâhumma wa bihamdika asyhadu an-lâilâha illâ anta astaghfiruka wa atûbu ilaik“.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuuuh.
Dalam tayangan video: