Berqurban

Kumandang takbir dan tahmid menggema dari seluruh arah di Perumahan Alam Tirta, Pagelaran, Ciomas Bogor, Jawa Barat pagi itu Jum’at, 10 Dzulhijah 1446H (6 Juni 2025). Begitu terbangun jelang shubuh gema itu membahana bahkan sejak malam sebelumnya, Kamis malam Jum’at. Tidak hanya di Alam Tirta tentunya. Di televisi pun demikian. Alunan takbir mengumandang di televisi berasal bahkan dari seluruh dunia.

Perhatian beberapa hari ini saya dan keluarga adalah pada berita di tanah suci Mekkah. Berita haji. Karena idul adha ini adalah pindah ritual religi Islam, Ibadah Haji yang salah satu ritual penting adalah wukuf di Padang Arafah.

Jam enaman pagi saya beserta istri bergegas menuju bundaran Perumahan Alam Tirta Lestari, tempat dilaksanakannya shalat Ied tahu 2025 ini. Bundaran Perumahan bertahap mulai dipenuhi jamaah shalat Idul Adha dari berbagai arah.

Moment Idul Adha ini kita diingatkan riwayat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail serta pengorbanan Siti Hajar. Kesalehan Ibrahim untuk mengurbankan anak semata wayangnya Ismail adalah patut diteladani. Pun ketaatan Ismail berpasrah diri agar Ibrahim menunaikan perintah Allah adalah tauladan ketaatan yang tinggi. Demikian pula keikhlasan Siti Hajar ketika mengetahui bahwa apa yang dilakukan Ibrahim adalah karena perintah Allah SWT. Sungguh sebagai tauladan bagi kita semua.

Kepatuhan Ismail sebagai anak adalah bentuk bakti kepada orang tua yang besar pahalanya dan menjadi kunci dirinya untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT. Pada saat kita berbakti kepada orang tua apalagi telah banyak merepotkan, justru itu adalah pintu surga. Keimanan dan keyakinan akan bakti kepada orang tua itulah yang akan berikan kebagian dirinya di dunia dan akherat nanti. Baktinya kepada orang tua akan mendapatkan ridho rang tua. Ridho orang tua akan menjadikan Allah memberikan berkah dalam hidupnya di dunia dan akhirat.

Bagi orang beriman, makin berat amal shaleh yang dilaksanakan semakin besar pula pahalanya. Bagi kita mendidik anak menjadi shaleh dalam nilai-nilai keimanan tidak lain adalah dengan mencontoh riwayat Ibrahim, Ismail, dan Hajar.

Jika kita mendidik anak-anak dengan nilai keimanan maka kita akan dikumpulkan di surga bersama anak-anak shaleh kita. Anak shaleh kita adalah merupakan amal zariyah yang tiada habis-habisnya. Bakti dari anak anak, doa dari anak anak, serta berkumpulnya kembali di akherat nanti adalah keuntungan mendidik anak dengan nilai islami.

Berqurban adalah sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berbagai upaya. Simboliknya dengan menyembelih hewan kurban sebagai bentuk kesalehan Ibrahim, ketaatan Ismail, dan keikhlasan Siti Hajar.

Selamat Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M. Mohon maaf lahir dan bathin.
Semoga IEDUL ADHA ini kita dianugerahi Allah SWT kesalehan Ibrahim, ketaatan Ismail, keikhlasan Siti Hajar dan keberkahan Nabi besar Muhammad SAW. Aamiin.