Kultum 22 Anak Yatim dan Du’afa Penolong Kita
Ust. Marjuin
Akhirnya dia mengumpulkan uang untuk umroh ke kota Mekkah. Di Mekkah dia mencari orang yang disebutkan oleh Nabi Muhammad SAW itu. Di kampung tempat pemuda itu, lalu dia bertanya kepada orang-orang terkait pemuda yang dimaksud. Apa kata penduduk kampung? Ini orang yang gak benar, orang paling tidak baik di kampung itu. Ketika ditemukan, pemuda tersebut tidak ada tanda-tanda sebagai orang yang rajin shalat hingga jidatnya hitam, tidak menggunakan celana agamis, tidak berjenggot yang menunjukkan sunnah. Bahkan pemuda itu jarang datang shalat ke Masjidil Haram meskipun dekat dengan rumahnya. Bahkan orang kampung itu menganggap pria itu adalah pria tak benar. Sehingga ketika diceritakan bahwa pemuda itu adalah penghuni surga, semua menjadi heran.
Ditanya pemuda itu, amalan apa yang dilakukan sehingga Nabi mengatakan bahwa dirinya adalah penghuni surga. Pria yang nampak orang tak benar itu cerita, bahwa didekat rumahnya ada suatu keluarga ditinggal mati oleh kepala keluarganya. Sementara ditinggalkan seorang istri dan sejumlah anak-anaknya. Karena keluarga ini kehilangan sumber mata pencaharian, yang selama ini berasal dari suami sebagai kepala keluarga yang telah meninggal, si pemuda tadi sejak saat itu lalu menyisihkan separo dari gajinya untuk menghidupi janda beserta anak-anak yatim tersebut.
Kuat dugaan bahwa amalan inilah, yakni menyantuni anak yatim dan kaum du’afa, yang menjadikannya tiket masuk surga. Seseorang yang membantu janda dan orang miskin akan seperti orang yang berpuasa setiap hari, seperti orang yang shalat setiap saat.
- Kalau seroang mimpi bertemu Nabi, harus tahu ciri-cirinya. Sebab Nabi Muhammad SAW akan datang ke dalam mimpi seseorang dengan ciri-ciri dan wajah yang jelas. Nabi tidak terlalu tinggi, tidak terlalu pendek, rambutnya hitam ikal, tidak lurus. Kadang rambutnya sampai ke pundak, kadang sampai ke telinga saja. Alisnya tebal bulu mata lentik. Kupingnya tipis, janggutnya lebat. Hanya ada 21 lembar uban di kepalanya. Kalau berbicara, kata Aisyah, seperti ada cahaya keluar dari mulutnya. Kalau ada orang bermimpi Nabi Muhammad yang rambutnya putih semua, jengotnya pendek, orang nya tinggi, atau orangnya pendek. Nabi berkata: Kalau ada seseorang bermimpi bertemu denganku maka sungguh dia bertemu denganku. Jadi salah kalau ketemu Nabi tidak kelihatan mukanya, tidak ada jenggotnya, berarti bukan.
- Hikmah kedua, kita tidak tahu bagaimana akhir kehidupan seseorang. Ada orang yang kelihatan bejad tapi meningga secara husnul khotimah. Jadi tidak boleh kita menghakimi seseorang dengan apa yang diamalkannya nampak saat ini baik itu yang kelihatan baik atau kelihatan buruk. Kita tidak tahu akhir kehidupannya.
- Ketiga, ini menunjukkan betapa besar pahala kita menolong janda miskin dan anak yatim. Mereka menjadi penolong kita untuk menuju pintu surga Nya Alah SWT.
Demikian semoga bermanfaat. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Simak videonya dengan klik: https://youtu.be/DaJZOsQOv7s
One Response
Thanks for your respon.. I just write from Mr Marjuin, the speaker. Good bless you