Bogor, Indonesia
+6281324381679
gamingessa@gmail.com; gamin@gamin.id

Iedul Fitri 1444 H Tahun 2023 M

The Learners Corner

Iedul Fitri 1444 H Tahun 2023 M

Tahun ini terjadi perbedaan pelaksanaan shalat iedul fitri atau jatuhnya tanggal 1 syawal 1444 hijriah. Pemerintah RI menetapkan hari raya iedul fitri 1444 hijriah jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023. Hal ini diumumkan resmi setelah melalui sidang isbat pada Kamis, 20 April 2023. Pemerintah menyampaikan bahwa melalui rukyatul hilal (rukyat lokal) kenampakan bulan baru (syawal) belum memenuhi kriteria yang ditetapkan, yakni tiga derajat. Oleh karenanya bulan ramadhan digenapkan menjadi 30 hari hingga hari Jum’at, 21 April 2023.

Sementara Muhammadiyah, sebagai ormas Islam besar di Indonesia, yang menganut penetapan bulan syawal melalui metode hisab, jauh hari telah menghitung bahwa bulan syawal atau tanggal 1 syawal jatuh pada Jumat, 21 April 2023. Demikian juga beberapa kalangan umat Islam, yang menganut ruhyat global, mengadakan shalat ied pada jum’at bersamaan dengan muhammadiyah.

Memang ada dua cara tentukan bulan syawal, atau ramadhan. Pertama melalui perhitungan (hisab) astronomi, yakni pergerakan matahari, bumi, bulan. Yang kedua, melalui ruhyat hilal (melihat bulan). Rukyat ini ada dua, rukyat lokal (seperti di Indonesia dan asia tenggara), dan rukyat global.

Rukyat global ini maksudnya jika sudah ada muslim yang melihat bulan, dimanapun berada maka masuk bulan syawal. Dalil penetapan bulan baru ini adalah Qur’an surat al Baqarah 185:

شَهۡرُ رَمَضَانَ الَّذِىۡٓ اُنۡزِلَ فِيۡهِ الۡقُرۡاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الۡهُدٰى وَالۡفُرۡقَانِۚ فَمَنۡ شَهِدَ مِنۡكُمُ الشَّهۡرَ فَلۡيَـصُمۡهُ ؕ وَمَنۡ کَانَ مَرِيۡضًا اَوۡ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنۡ اَيَّامٍ اُخَرَؕ يُرِيۡدُ اللّٰهُ بِکُمُ الۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيۡدُ بِکُمُ الۡعُسۡرَ وَلِتُکۡمِلُوا الۡعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمۡ وَلَعَلَّکُمۡ تَشۡكُرُوۡنَ

Shahru Ramadaanallaziii unzila fiihil Qur’aanu hudal linnaasi wa baiyinaatim minal hudaa wal furqoon; faman shahida minkumush shahra falyasumhu wa man kaana mariidan aw ‘alaa safarin fa’iddatum min ayyaamin ukhar; yuriidul laahu bikumul yusra wa laa yurii

Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur”.

Tafsir lebih lanjutnya adalah sebagai mana paragraf berikut.

Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya untuk pertama kali diturunkan Al-Qur’an pada lailatul qadar, yaitu malam kemuliaan, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang benar dan yang salah. Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada, yakni hidup, di bulan itu dalam keadaan sudah akil balig, maka berpuasalah. Dan barang siapa yang sakit di antara kamu atau dalam perjalanan lalu memilih untuk tidak berpuasa, maka ia wajib menggantinya sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dengan membolehkan berbuka, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu dengan tetap mewajibkan puasa dalam keadaan sakit atau dalam perjalanan. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dengan berpuasa satu bulan penuh dan mengakhiri puasa dengan bertakbir mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur atasnya.

Ayat ini juga menjelaskan puasa yang diwajibkan ialah pada bulan Ramadan. Untuk mengetahui awal dan akhir bulan Ramadan Rasulullah saw telah bersabda:

Berpuasalah kamu karena melihat bulan (Ramadan) dan berbukalah kamu, karena melihat bulan (Syawal), apabila tertutup bagi kamu, (dalam satu) riwayat mengatakan: Apabila tertutup bagi kamu disebabkan cuaca yang berawan), maka sempurnakanlah bulan Sya’ban tiga puluh hari (dan dalam satu riwayat Muslim “takdirkanlah” atau hitunglah bulan Sya’ban tiga puluh hari). (Riwayat al-Bukhari dan Muslim)

Mengenai situasi bulan yang tertutup baik karena keadaan cuaca, atau memang karena menurut hitungan falakiyah belum bisa dilihat pada tanggal 29 malam 30 Sya’ban, atau pada tanggal 29 malam 30 Ramadan, berlaku ketentuan sebagai berikut: Siapa yang melihat bulan Ramadan pada tanggal 29 masuk malam 30 bulan Sya’ban, atau ada orang yang melihat bulan, yang dapat dipercayai, maka ia wajib berpuasa keesokan harinya. Kalau tidak ada terlihat bulan, maka ia harus menyempurnakan bulan Sya’ban 30 hari. Begitu juga siapa yang melihat bulan Syawal pada tanggal 29 malam 30 Ramadan, atau ada yang melihat, yang dapat dipercayainya, maka ia wajib berbuka besok harinya. Apabila ia tidak melihat bulan pada malam itu, maka ia harus menyempurnakan puasa 30 hari.

Panitia shalat ied di DKM RW 5 Perumahan Laladon Permai berpesan bahwa shalat ied di tempat ini akan dilaksanakan dua kali, hari Jum’at, 21 April dan Sabtu, 22 April 2023 agar tidak menjadikan suatu permasalahan. Perbedaan adalah bentuk kekayaan, berupa toleransi yang perlu diamalkan.

Ust Adi Maretnas, khotib khutbah iedul fitri berpesan agar kita mengambil hikmah, yakni: 1. Yakin, meyakini tuntunan kita Islam, 2. Beramal, 3. Puas dengan yang sedikit, makna dunia, 4. Aspek muhasabah, suatu saat kita akan dikumpulkan dalam waktu yang tidak bisa dihindari. Maka siapkan apa yang kita lakukan di dunia ini. Termasuk nanti setelah ramadhan nanti. Taqwa pribadi dan dalam kemasyarkatan. Tidak cukup taqwa secara individu akan tetapi ketaqwaan secara berjamaah.

Shalat Ied di RW 05 Laladon Permai-Bogor

Shalat ied yang diikuti oleh warga muslim itu dipimpin oleh Ust Harun Al Rasyid sebagai imam shalat.@@@

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *