Kultum 28 Celakanya Berpaling dari Al Qur’an
Ust. Gamin.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah SWT atas nikmatNya kita masih bisa berkumpul di masjid yang penuh barokah ini. Shalawat dan salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sahabat, keluarga, dan umatnya.
Kultum ke 28 ini bertemakan Celakanya Berpaling dari Al Qur’an.
Al-Qur’an telah dinyatakan sebagai petunjuk hidup bagi manusia. Lalu apa akibatnya bila kita menininggalkan dan berpaling darinya? Allah SWT memperingatkan kita dengan sangat jelas dalam QS Thaha ayat 124:
وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكاً وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى ﴿١٢٤﴾
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya akan mengalami penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. (Qs. Thaha: 124)
Dan hal ini telah terbukti, bagaimana sebagian dari manusia menunjukkan kondisi kehidupan yang memprihatinkan. Harkat dan martabat kemanusian jatuh pada kedudukan yang rendah, hina.
Bahkan umat Islam pun, yang telah mengaku beriman kepada Al-qur’an sebagai kitab sucinya, tetapi bila lalai untuk menjadikannya sebagai pedoman hidup, maka dirinya akan mengalami kehidupan yang sempit, susah dan menderita. Mengapa ? karena kehidupannya dijalani dengan memperturuti hawa nafsu, bukan berpedoman pada petunjuk Allah yang tercantum dalam Al-Qur’an.
Rasulullah SAW memperingatkan dalam sabdanya:
إِنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ
“Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat beberapa kaum dengan kitab (al Qur`an) ini dan menghinakan yang lain”. (HR. Muslim)
Umat Islam generasi pertama telah membuktikan. Bagaimana Rasulullah SAW bersama para sahabat telah mampu mengubah kehidupan kegelapan jahiliyah menjadi terang benderang dalam cahaya iman Islam. Kemudian, seiring perjalanan waktu, pada abad ke-15 umat Islam yang telah maju pesat mulai dipenuhi kemewahan dan lalai atas prinsip-prinsip ajaran Al-qur’an. Maka kemudian mengalami kemunduruan. Bahkan secara umum kemudian banyak negeri-negeri Islam dikuasai dan dijajah bangsa lain. Inilah fakta yang tidak terbantahkan !
Zaman sekarang banyak negeri muslim yang telah merdeka, tetapi kondisinya masih dalam keadaan yang memprihatinkan. Negara secara umum masih dikatakan sebagai negara berkembang (istilah untuk memperhalus ungkapan “negara miskin”). Sementara negara yang sudah relatif mapan secara social ekonomi, persoalan karakter, budaya dan moral masih banyak kerusakan. Banyak yang telah dikuasai pola hidup konsumeristis, hedonis dan materialistis. Maka kondisi umat Islam secara umum belum bisa dikatakan sejahtera.
Atas fenomena yang terjadi waktu itu, Rasulullah mengadu kepada Allah tentang keadaan umatnya yang meninggalkan Al-Qur’an.
وَقَالَ ٱلرَّسُولُ يَٰرَبِّ إِنَّ قَوۡمِي ٱتَّخَذُواْ هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانَ مَهۡجُورٗا
Berkatalah Rasul: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan” (QS. Al-Furqan: 30).
Mereka tidak beriman kepadanya, tidak memperhatikan janji dan peringatan-nya. Bahkan mereka berpaling darinya dan menolak mengikuti-nya. Dahulu kala tatkala Al-Qur’an dibacakan, maka orang-orang kafir Quraisy berusaha mengangkat suara dan hingar bingar agar orang-orang tidak mendengarkan Al-Qur’an. Maka jaman sekarang pun banyak upaya untuk memalingkan manusia dari Al-Qur’an adalah dengan aneka kegiatan hingar bingar khususnya bagi para generasi muda. Dan segala sesuatu yang dapat membuat orang lari dari Al-Qur’an adalah bentuk dari perkara meninggalkan Al-Qur’an.
Bentuk bentuk meninggalkan Al-Qur’an menurut Ibnu Katsir adalah;
1. Apabila dibacakan Al Qur`an, mereka akan membuat gaduh dan percakapan tentang hal lain agar mereka tidak mendengarnya.
2. Tidak mempelajari dan menghafalnya
3. Tidak beriman kepadanya dan membenarkannya
4. Tidak merenungkan dan memahaminya.
5. Tidak mengamalkannya, melaksanakan perintahnya, dan menjauhi larangannya
Berpaling dari Al Quran kepada yang lain seperti syair, pendapat (manusia), permainan, perkataan (manusia), atau jalan yang diambil dari selain Al Quran juga termasuk bentuk meninggalkannya.
Saat ini kita mesti berbenah, agar tidak termasuk dalam golongan orang yang diadukan Rasul sebagai kelompok orang yang meninggalkan al-Qur’an. Mari kita semua mulai setahap demi setahap. Rasulullah memberi motivasi tentang keutamaan mempelajari dan membaca al-qur’an. Rasulullah bersabda :
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya.” (Hadits Riwayat Al-Bukhari)
Mari kita ikut selalu berpegang teguh kepada al-Qur’an dengan memahami, menjadikannya petunjuk, menjadikannya sumber aturan berkehidupan, tidak menggantikannya dengan sumber lain sehingga kita tidak termasuk golongan yang celaka.
Demikian semoga bermanfaat. Moohn Mohon maaf dan mohon ampun atas segala kekurangan. Alhamdulillahirobbul alamiin.
Subhanaka allahuma wabihamdika asyhadu alaa illaha illa anta. Sataghfiruka waatubu ilaik. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dalam tayangan video, klik @dkm-al-ukhuwah: https://youtu.be/JhLOGpqldYI