Bogor, Indonesia
+6281324381679
gamingessa@gmail.com; gamin@gamin.id

Prestasi

The Learners Corner

Prestasi

Prestasi

Oleh: Gamin

Tulisan ini dibuat karena penasaran setelah mengalami dan mengamati proses Pemilihan Widyaiswara Berprestasi. Mengalami karena tahun 2019 lalu penulis dipilih pimpinan Pusdiklat SDM Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan ditugaskan mengikuti lomba serupa dimana hasil akhir penulis menduduki peringkat III nasional.  Mengamati karena mengikuti proses pemilihan lingkup instansi pada kegiatan serupa tahun 2020. Mungkin juga sahabat punya cerita lain pada event Penyuluh, Polhut, Pengendali Ekosistem Hutan (PEH), Peneliti, Guru, Dosen, Perencana, Arsiparis, baik jabatan struktural, jabatan fungsional tertentu, maupun jabatan fungsional umum lainnya. Sebenarnya apa itu prestasi, apa ukurannya, bagaimana mengukurnya, lalu siapa yang menentukan prestasi seseorang?

Pengertian prestasi

Apa jawaban anda tentang prestasi? Mungkin saja berbeda-beda. Menurut wikipedia.org, prestasi berasal dari bahasa Belanda yang artinya hasil dari di usaha. Prestasi diperoleh dari usaha yang telah dikerjakan. Dari pengertian prestasi tersebut, maka pengertian prestasi diri adalah hasil atas usaha yang dilakukan seseorang. Prestasi dapat dicapai dengan mengandalkan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual, serta ketahanan diri dalam menghadapi situasi segala aspek kehidupan. Karakter orang yang berprestasi adalah mencintai pekerjaan, memiliki inisiatif dan kreatif, pantang menyerah, serta menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh.  Karakter-karakter tersebut menunjukan bahwa untuk meraih prestasi tertentu, dibutuhkan kerja keras.

Ukuran dan cara mengukur prestasi

Apa ukurannya dan bagaimana mengukurnya? Dari uraian tentang prestasi di atas dapat kita lihat ada kemampuan intelektual, emosional, spiritual, ketehanan diri, serta inisiatif dan kreatif. Agar dapat diukur suatu prestasi perlu ditetapkan kriteria, indikator, verifier, dan skor. Kemampuan-kemampuan tersebut dapat dijadikan kriteria. Dalam suatu kriteria, intelektual misalnya, bisa ditetapkan indikator misalnya referensi, teori, dan analisis. Untuk dapat membedakan dalam indikator perlu dibuat verifier. Verifier adalah hal yang dapat diukur atau dihitung atau dibuat tingkatan. Indikator referensi misalnya jumlah referensi banyak skor 3, referensi sedang skor 2, referensi sedikit skor 1. Demikian seterusnya jika setiap kriteria yang ada beberapa indikator lalu ada verifier yang dapat diukur kemudian diberi skor, maka akan diperoleh sejumlah nilai yang dapat digunakan untuk menentukan suatu prestasi.

Siapa yang menentukan prestasi seseorang?

Ini yang menarik. Dua tahun ini, 2019 dan 2020, setelah beberapa waktu pihak manajemen mengumumkan adanya lomba widyaiswara berprestasi lalu diberikan edaran bagi yang berminat untuk mendaftarkan diri, sampai hampir batas waktu berakhir tidak ada yang mendaftarkan diri. Mengapa? Prestasi adalah capaian. Dari definisi di awal, prestasi diperoleh dari usaha yang telah dikerjakan. Artinya diperoleh dari pengukuran berdasarkan kriteria dan indikator yang ditentukan.

Siapa yang menilai atau menentukan? Salah satu azas penilaian adalah independen artinya bebas dari kepentingan. Tentu yang pasti bukan diri sendiri (self assesment), karena penilaian oleh diri sendiri tentu memiliki kepentingan apakah ingin menonjolkan atau sebaliknya tidak ingin menonjolkannya. Kalaupun diri sendiri yang menyatakan menonjol atau berprestasi, itupun namanya klaim. Kalau begitu siapa pihak independen atau pihak lain itu? Tentunya adalah pihak yang berwenang menilai kinerja seseorang. Pihak ini bisa berdiri atas kewenangan sendiri karena jabatannya atau pihak lain, baik sendiri maupun tim,  yang diminta bantuan oleh pejabat yang berwenang. Adalah tepat sekali ketika pimpinan instansi menilai stafnya siapa-siapa yang dinyatakan memiliki prestasi. Kriteria dan indikator tentu telah ada untuk hal tersebut. Jadi yang dipilih oleh pimpinan pastinya sudah melalui pengukuran dengan kriteria dan indikatornya.

Tentu selanjutnya ada persyaratan administrasi yang perlu disampaikan ke panitia lomba. Ini yang perlu dilengkapi oleh kandidat terpilih di instansi. Mengapa perlu mengumpulkan syarat-syarat administasi itu? Sekali lagi panitia telah menetapkan persyaratan, kriteria, indikator, dan verifier untuk menentukan pemenang lomba.

Kesimpulan

Prestasi adalah hasil usaha yang dilakukan seseorang. Prestasi dapat diukur dengan menggunakan kriteria dan indikator tertentu yang ditetapkan. Penilai prestasi sebaiknya adalah pihak yang berwenang atau pihak independen yang diminta oleh pejabat yang berwenang. Meskipun demikian peserta perlu melengkapi suatu persyaratan administrasi tertentu ketika panitia event juga  menggunakan kriteria indiktor untuk menetapkan pemenangnya.

Kepada para kandidat insan berprestasi apapun prestasi itu, terkhusus para Widyaiswara Berprestasi Lingkup Pusdiklat SDM LHK tahun 2020, saya ucapkan selamat dan selamat mengikuti proses lomba. Ini adalah ajang yang luar biasa. Cristiano Ronaldo, kita tahu memiliki skill hebat dalam sepakbola. Namun kalau CR tidak pernah gabung menjadi anggota klub manapun dan tidak pernah mengikuti kompetisi sepakbola dunia, sehebat apaun CR pasti tidak akan pernah menjadi Top Scorer yang diakui dunia. Karena Top Scorer diberikan kepada pencetak gol terbanyak pada suatu ajang kompetisi sepakbola tertentu. Itu hanya analogi. Demikian juga Widyaiswara dan jabatan lain. Selamat kawanku, semoga terbaik untukmu dan Negeri kita tercinta – Indonesia.

Gamin & Gessa WFH Corner, 13/05/2020: 23.58 wib

One Response

  1. gg says:

    Test komentar…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *