Kultum 8 Ukhuwah Isamiyah
Ustadz Taryat
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakaatuuh
Alhamdulillah segala puji bagi Allah
Shalawat dan salam kita agungkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW
Bapak Ibu Adik-adik sekalian
Kita manusia sebagai makhluk individu dan makhuk sosial. Sebagai makhluk individu kita memiliki karakteristik dan kondisi fisik yang berbeda-beda. Ada yang tinggi, ada yang pendek secara fisik. Ada yang lembut ada yang keras karakter nada bicara dan sebagainya.
Namun sebagai makhuk sosial kita harus dapat menerima perbedaan-perbedaan itu. Oleh karena itu memahami perbedaan-perbedaan akan menjadi maklum satu sama lainnya. Karena sesungguhnya mukmin itu bersaudara.
Allah berfirman dalam Surat Al-Hujarat:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوْا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ (الحجرات
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat (QS. Al-Hujurat: 10)
Ada empat tahap penting dalam menjaga ukhuwah Islamiyah, yakni: salam, mahfum, tolong-menolong, dan senasib sepenanggungan.
Pertama, menebar salam. Salam adalah bentuk hubungan pertama yang mengawali persaudaraan. Salam adalah doa. Maka mukmin hendaknya selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan saudara lainnya. Mengenal saudara mukmin lainnya akan menumbuhkan rasa sayang. Tak kenal maka tak sayang.
Kedua, mahfum. Kita perlu menyadari bahwa secara individu kita diciptakan berbeda-beda. Ada yang tinggi, ada yang pendek secara fisik. Ada yang lembut ada yang keras karakter nada bicara dan sebagainya. Oleh karena itu memahami perbedaan-perbedaan akan menjadi maklum satu sama lainnya. Dengan demikian tali hubungan antar kita akan semakin terjaga, ukhuwah Islamiyah.
Ketiga, tolong-menolong. Hendaknya diantara kita selalu mempedulikan satu sama lainnya. Menolong kepada saudara lain yang membutuhkannya akan dapat menjaga tali persaudaraan diantara mukmin lainnya.
Keempat, senasib sepenanggungan. Dengan perasaan yang satu maka terjadi ikatan emosional diantara mukmin satu dengan lainnya. Ibart satu tubuh, maka jika ada bagian yang sakit maka seluruh tubuh ikut merasakannya. Demikian juga kita , jika ada sebagian umat yang dizalimi meski di belahan bumi lain, maka kita ikut simpati, membantu, membelanya. Minimal mendo’akannya. Jika tidak ada rasa senasib sepenanggungan maka tidak akan terjadi kepedulian, simpati, apalagi bantuan.
Demikian, semoga kita sama-sama dapat menjaga tali ukhuwah Islamiyah.
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Dalam tayangan video silakan akses melalui: