Berinteraksi Dengan Al Qur’an (Kultum)

Assalamu’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh.
Innal hamdalilah wasolatu wasalamu ala rosulillah syaidina Muhammad ibni abdilah waala alihi wahbihi wamawalah (amma ba’du)
Hadirin sidang majelis muslimin wal muslimat yang semoga Allah muliakan dunia dan akhirat. Alhamdulillah, dengan izin Allah kita bisa berkumpul di masjid ini. Mudah-mudahan berkumpulnya kita disini merupakan amal soleh sehingga kita bia bertawasul dengan amal soleh tersebut.
Setiap muslim harus selalu berintrospeksi diri, apakah keimanan kepada Al-Qur’an sudah 100 persen? Hal ini bisa dilihat dari interaksinya dengannya, adapun cara berinteraksi dengan Al-Qur’an melalui 5 tahapan atau bisa disingkat dengan 5T:
Berharap Allah jadikan hari yang akan datang dalam kehidupan kita lebih baik dibandingkan hari ini. Insyaallah
1.Tilawah
Artinya membaca lafadz Al-Qur’an dengan lancar dan benar sesuai dengan kaidah membaca, karena huruf, kata dan ayat dalam Al-Qur’an memiliki kaidah khusus dalam membacanya, sehingga tidak boleh sembarangan dalam membacanya, kesalahan dalam membaca lafadz Al-Qur’an dapat merubah makna dan bisa jadi kesalahan yang fatal disebabkan kesalahan bacaan.
2.Tahfizh
Proses memindahkan lafadz Al-Qur’an dari tulisan ke dalam dada (dihafal), dalam proses menghafal harus diperhatikan juga kualitas bacaan karena ketika sudah hafal namun belum benar bacaannya akan semakin sulit dibenarkan dan semakin sering mengulang kesalahan, setelah hafal juga harus selalu diulang agar tidak lupa.
3.Tafsir
Tahapan yang lebih tinggi dan lebih sulit, karena tidak hanya bermodalkan kemampuan membaca lafazh namun harus mengetahui perangkat dan alat-alat untuk memahami, diantara sarana dan perangkatnya adalah: bahasa arab beserta kaidah gramatikalnya (seperti nahwu, shorof, balaghoh), ulumul Qur’an, ushul tafsir dan kaidah-kaidah lainnya. Tafsir tidak sama dengan terjemah ya.. jauh beda, terjemah hanyalah alih bahasa, dan bahkan terjemah depag sebetulnya tidak menerjemahkan kata namun terjemah salah satu makna ayat atau kata dalam Al-Qur’an.
4.Tathbiq
Tahapan ini sudah masuk dalam tahapan inti yaitu mengamalkan kandungan ajaran Al-Qur’an, tahapan ini tidak bisa dijalankan kecuali setelah memahami isinya, sehingga dalam tahapan ini dituntut untuk selalu menyesuaikan amalan dan istiqomah didalamnya. Memastikan makna yang akan dijalankan adalah benar dan berdasarkan dalil serta tafsir para ulama yang kredibel, sehingga terhindar dari kesesatan dan kesalahan.
5.Tabligh
Tahapan ini merupakan kewajiban setiap muslim untuk berdakwah atau menyampaikan Al-Qur’an, dakwah bil Qur’an merupakan dakwah yang selalu strategis untuk semua golongan. Sebaiknya sebelum tabligh berusaha memahami serta mengamalkan, walaupun tahapan ini bisa jadi mengajarkan tilawah, tahfidz, tafsir ataubahkan mengajarkan amalan sesuai Al-Qur’an.
Dengan 5 tahapan tersebut insyaAllah subhânahu wa ta’âlâ sudah membuktikan sebagai umat islam yang Qur’ani, inilah yang dikehendaki Allah subhânahu wa ta’âlâ atas manusia dalam berinteraksi sebagai bukti keimanan kepada Al-Qur’an. Jangan sampai umat islam lebih percaya dan memuliakan serta memprioritaskan konsep manusia dan meninggalkan konsep Al-Qur’an. Sudah berapa banyak ilmu yang kita pelajari? dan dari sekian itu berapa persen yang bersumber Al-Qur’an??! Al-Qur’an yang berjumlah 6236 ayat dan ratusan ribu hadits nabi semuanya adalah motivasi, bersumber dari Sang Maha kuasa, Sang Terpercaya dan Maha Pencipta.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat.
“Subhaana rabbikaa rabbil ‘izzati ‘ammaa yashifuun, wa salaamun ‘alal mursaliin, wal hamdulillahi rabbil ‘aalamiin.”
Wassalamualaikum wr wb.